PP AL Mukhtariyah As Syafi'iyah - Letak salah satu ponpes tertua di Tuban ini bersebelahan dengan Masjid Baiturrahman Desa Beji, Kecamatan Jenu. Persisnya di sebelah utara masjid. Berbentuk melingkar. Jauh sebelum berkembang seperti sekarang, dulunya ponpes hanya sekedar gubuk kayu biasa. Santrinya pun tidak banyak. Kini, jumlah santrinya mencapai ratusan. Pengasuh Ponpes Mukhtariyyah Syafiiyah KH Fatchul Jawad menuturkan, cikal bakal ponpes yang sedang diasuhnya tersebut berawal dari padepokan silat.
Berdasar cerita tutur yang diterima dari pendahulunya, ponpes ini berdiri sekitar 1852. Didirikan oleh Kiai Mukhtar. Beliau berasal dari Desa Pucangan, Kecamatan Montong. Padepokan yang dimaksud adalah tempat mengajarkan ilmu kesaktian. ‘’Jadi, awalnya pesantren ini adalah padepokan silat,’’ tutur cicit dari Kiai Mukhtar itu. Diceritakan Kiai Fatkul—sapaan karib Fatchul Jawad—dulunya, Kecamatan Jenu dikenal sebagai wilayahnya para bandit, pencoleng, dan para perusuh.
Salah satu lokasi di Kecamatan Jenu yang masyhur menjadi tempatnya para bandit adalah hutan Jati Peteng. Dan sampai saat ini masih dikenal dengan nama tersebut. Lokasinya di Desa Sumurgeneng. Sebab itulah, Kiai Mukhtar mendirikan padepokan yang lokasinya tidak jauh dari tempat tersebut. ‘’Ibarat kata, dulu kawasan Jenu ini terkenal dengan jalmo moro, jalmo mati. Artinya, wilayah ini dikenal angker dan berbahaya, karena banyaknya bandit dan perusuh. Sebab alasan itulah, Kiai Mukhtar mendirikan padepokan silat di tempat ini,’’ ujarnya. Namun, lanjut Kiai Fatkul, meski berupa padepokan, namun yang diajarkan tidak hanya silat, tapi juga ilmu agama. ‘’Ya silat, ya ngaji,’’ tandasnya.
Lebih lanjut Kiai Fatkul menyampaikan, tujuan didirikannya padepokan silat adalah untuk mengimbangi kerusuhan yang dilakukan para bandit. Dan itu sangat tidak mudah. Menyebarkan agama Islam di tengah pengaruh para bandit. Sehingga banyak tantangan secara fisik yang harus dihadapi. ‘’Tidak jarang Mbah Buyut harus ritual untuk menghadapi itu semua. Salah satu ritualnya adalah puasa ngelowong atau bertapa,’’ katanya.